Kau sudah menunggu begitu lama
Maka saatnya bagiku untuk pulang.
Aku tak berani menanggulangi janji
atas emas, atas sutra, atas nama
atas pentas kita di pelaminan nanti
aku gagal, sangat gagal
Tak perlu kamu begitu
melihatmu datang, habis dari seberang
penatku hilang
bersama rindu pergi melayang
Aku harus begini, percayalah harus begini!
aku tidak mau lupa, aku tidak mau lari.
Aku tidak ingin menjadi perompak
mencubumu, lalu menusuk membunuh mimpi-mimpi
Bagiku kamu selalu sama
kamu adalah dia yang datang dengan kecupan
untuk meredakan keputusasaan. kamu adalah dia
beserah sumpah padaku, untukku apapun kau lakukan.
Aku malu, aku lebih baik mati
Jangan, karena bila kamu mati
aku juga akan mati
Tak perlu kau begitu
tak perlu kau bersedu sedan untukku
Maka berhentilah kamu begitu
dan berjanjilah
untuk mencoba menyelesaikan apa yang telah kamu mulai
Baik.
Bagimu, tak akan ada kekecewaan kedua
Bagiku, api dari hatimu
lebih terang dari lampion-lampion
yang kelak menemani kita dan para tamu
Dia sudah menunggu lama
Dia datang jua
dari tanah dimana perak, sekalipun emas
berserak
Mereka bersapa
Mereka bercanda
Bercumbu dalam tilam megah malam
Janji yang tidak terbeli
Hati yang melihat api
kata-kata kosong tak berarti
dibayar habis dengan luapan nurani
Bandung 14 Mei '12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar