Minggu, 04 November 2012

diari siang hari

siang hari
siang ini
siang yang tanpa henti

siang dimana umat menapak hari
tiada lelah
rasa itu seperti tak pernah menjarah

siang itu
siang di masa lalu
siang ini kuingat kamu

siang dalam pelukan adalah aku
dalam genggam erat kedua lenganmu
damai disana, hilang semua semu

siang ini
mereka berkelana pergi
meramu proses jual dan beli

kusisihkan ingatanku akan kau
objek aku, pujangga
yang larut olehmu, hingga ke dalam sebuah prosa

siang tak pernah sesulit ini
siang tak pernah sesunyi ini
tanpa beliau, urusan dari balik meja yang mengejar

siang adalah nyawa bagiku dan kau
siang seperti wajahmu
siang adalah wajah yang tak kunjung muram

siang ini kutulis ini
sebuah buah tangan yang tak mudah dimengerti

bentuk yang mungkin dinilai dan dicaci
karena ini adalah aku, aku adalah ini

TERSERAH!

siang ini
aku hanya ingin meluangkan waktu.

Antapani, 14.23