Rabu, 25 Desember 2013

Sebuah malam

malam mulai usang
semua berhenti berpetualang
dan aku sedang menyaksikan pertunjukan
dimana anak-anak kilat palsu
bermain membentuk bayangan

aku tidak sabar
kapan selanjutnya ia akan berpendar
 lalu aku kecewa

bayangannya keburu berlalu

sekarang angan-anganku semu

dengung mesin masih riuh

mereka seperti lebah-lebah yang marah

malam ini akan berakhir

beserta dengan keajaibannya

begitu mobil ini melewati loket pembayaran parkir

lalu semua tinggal ingatan, kenangan!

apa itu kenangan!

hanya masa-masa indah dimana kamu ingin kembali..

tetapi tidak bisa

karena waktu itu sudah pergi.










Sabtu, 14 Desember 2013

Singkat Saja..

Sebelum aku merasakannya..
Aku tahu aku sudah bosan dengan Senja.
Terlalu banyak orang yang tinggal disana
Tidak ada tempat buat duduk, dan udara disana pengap.

Dan aku adalah orang dengan agoraphobia
Takut keramaian.

Lalu aku memutuskan untuk menunggu lebih lama.
Malam datang
Namun Senja keburu pergi
Ikutlah orang-orang pergi.

Malam pun akhirnya ditakdirkan untuk selalu sendiri.
Ia kalah dengan Senja yang lebih populer
Senja yang agung
Senja yang sedikit.

Tapi malam selalu bersabar
Ia terus hidup sampai fajar datang
Rela diabaikan
Agar para penikmat Senja bisa tidur tenang.

Ketika Senja terlalu sibuk untuk segera berlalu
Malam masih tenang, dengan temaramnya menenangkan.

Aku selalu memilih malam di atas senja
Aku tidak butuh Senja
Yang sedikit
Dan yang terburu-buru itu.

Biar orang berkata apapun soal Malam.
Jahat
Buruk
Gelap
Seram
Sesat
Karena aku tidak peduli.
Aku akan menetap dengan Malam.

Aku adalah orang dengan agoraphobia
Malam gelap.
Aku adalah orang dengan agoraphobia
Malam sepi
Aku adalah orang dengan agoraphobia
Malam, tidak ada yang peduli.

Dibalik malam cahaya bersembunyi
Disana keramaian menungguku
Biarlah, tanpa teman hanya Malam hari
Asal mereka tidak menggangguku.

Para fanatik Senja itu.