Senin, 14 Mei 2012

Antara Dua Insan

Kau sudah menunggu begitu lama
Maka saatnya bagiku untuk pulang.

Aku tak berani menanggulangi janji
atas emas, atas sutra, atas nama
atas pentas kita di pelaminan nanti
aku gagal, sangat gagal

Tak perlu kamu begitu
melihatmu datang, habis dari seberang
penatku hilang
bersama rindu pergi melayang

Aku harus begini, percayalah harus begini!
aku tidak mau lupa, aku tidak mau lari.
Aku tidak ingin menjadi perompak
mencubumu, lalu menusuk membunuh mimpi-mimpi

Bagiku kamu selalu sama
kamu adalah dia yang datang dengan kecupan
untuk meredakan keputusasaan. kamu adalah dia
beserah sumpah padaku, untukku apapun kau lakukan.

Aku malu, aku lebih baik mati

Jangan, karena bila kamu mati
aku juga akan mati

Tak perlu kau begitu
tak perlu kau bersedu sedan untukku

Maka berhentilah kamu begitu
dan berjanjilah
untuk mencoba menyelesaikan apa yang telah kamu mulai

Baik.
Bagimu, tak akan ada kekecewaan kedua

Bagiku, api dari hatimu
lebih terang dari lampion-lampion
yang kelak menemani kita dan para tamu


Dia sudah menunggu lama
Dia datang jua
dari tanah dimana perak, sekalipun emas
berserak

Mereka bersapa
Mereka bercanda
Bercumbu dalam tilam megah malam

Janji yang tidak terbeli
Hati yang melihat api
kata-kata kosong tak berarti
dibayar habis dengan luapan nurani

Bandung 14 Mei '12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar